selamat datang di blog titie...
semua materi perkuliahanku ada disini [gunadarma university] [softskill][ekonomi uang dan bank] [ekonomi monoter] [bahasa inggris]

Selasa, 17 November 2009

Hasil UMKM

PELAKU EKONOMI
( UMKM )
Usaha Mikro Kecil Menengah pembuatan sepatu
Di
KOTA BANDUNG




Oleh : Nuryanti
30208939
2 DD 04


UNIVERSITAS GUNADARMA






KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan judul usaha pembuatan sepatu dan sandal.

Adapun tujuan dari penelitian untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah ekonomi pembangunan.

Keberhasilan penulis menyelesaikan penelitian ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati penulis, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh penulis, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan

Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucpan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh penulis sampai dengan menyelesaikan penelitian ini.

Dan perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada:
  1. Bapak Nurhadi selaku dosen pengantar ekonomi pembangunan
  2. Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills
  3. Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
  4. Teman-teman di 2 DD 03 dan 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya di dalam penulisan penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki potensi penulis. Sehingga dalam penelitian selanjutnya lebih baik lagi serta dapat mencapai kesempurnaan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca.


Bekasi, November 2009



(Nuryanti)





PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang penelitian

Dalam perkembangan zaman sekarang ini kebutuhan ekonomi sangatlah penting sekali bagi kehidupan, kebutuhan ekonomi dapat dibedakan dalam beberapa bagian yaitu ada kebutuhan primer,sekunder, dan tertier.
Dalam penulisan ini penulis akan sedikit menguraikan tentang kebutuhan ekonomi yang bersifat primer (kebutuhan pokok), dalam bahasan ini penulis membahas tentang kebutuhan akan sandal atau sepatu untuk kehidupan sehari-hari,kenapa demikian, tidak di pungkiri dengan perkembangan zaman pola pemikiran masyarakat terus berkembang dari zaman dahulu sampai sekarang, menurut penelitian, orang-orang zaman dahulu masih langka akan menggunakan sandal untuk pelindung kaki untuk digunakan dan di pakai sehari-hari kenapa demikian karena orang-orang zaman dahulu masih terbatas akan ilmu pembuatan sandal yang bagus,yang baik di gunakan,orang-orang zaman dahulu lebih baik tidak memakai sandal karena mereka berfikir tanpa pelindung kaki mereka tidak akan kenapa-kenapa,adapun dengan pola pemikiran mereka yang taraf modern pada zaman dahulu,orang-orang melindungi kaki dengan menggunakan bakiyak,bakiyak yaitu semacam sandal yang dibuat dari kayu dan untuk supaya nyaman dipakai dikaki mereka memakai tali dengan bekas karet ban dipotong dan di paku lalu di gunakan untuk keperluan mereka sehari-hari tapi bagi orang-orang modern saat ini,kebutuhan sandal adalah kebutuhan pokok karena setiap orang berpergian jauh atau dekat orang-orang memakai sandal untuk pelindung kaki.
Di zaman yang serba mahal ini semua kebutuhan masyarakat berbeda-beda seperti halnya dalam menggunakan sesuatu,bagi orang yang berpenghasilan besar, semua kebutuhan dibeli dengan harga tinggi tapi bagi orang yang tidak mampu membeli harga tinggi,mereka hanya bisa membeli dengan kemampuan mereka, hampir sama akan seperti sandal,pada zaman dahulu dengan adanya sandal tidak mementingkan model atau merk yang di gunakan tetapi akan manfaat dari sandai tersebut tetapi dengan orang-orang modern sekarang sandal selain dibutuhkan untuk pelindung kaki, orang-orang sekarang mementingkan model,corak, dan merk yang terkenal,tapi manfaat yang dibutuhkan hanyalah sedikit.
Untuk memecahkan masalah seperti ini penulis ingin memberikan sebuah solusi yang mungkin akan di gunakan dan bermanfaat juga bagi pembaca yaitu dengan memakai sandal tidak perlu mahal,bermerk, corak yang bagus tetapi manfaat yang diberikan suatu barang untuk kita bagus atau tidak, dan barang tersebut layak atau tidak di beli dan digunakan.
Untuk para costumer, biasanya para wanita untuk masalah fasion itu pasti tidak di pungkiri adalah nomor satu, dalam memakai hal apapun para wanita ingin berpenampilan cantik dan mempesona supaya dipandang lebih nyaman, tetapi kadangkala tidak terlepas dengan semua itu biasanya yang di pakai wanita seperti busana atau pun barang yang lainnya seperti sandal para wanita ingin berpenampilan beda,dengan demikian budget yang digunakan untuk itu semua tidak terlepas dengan pengeluaran yang lebih,contohnya untuk memperindah kaki para wanita yang badannya kurang tinggi memakai sandal highheels dan sandal-sandal yang ber merk, padahal beum tentu manfaat dari itu semua seharga dengan uang yang dikeluarkan. Di zaman seperti sekarang yang terpenting untuk fasion bukan karena mahal atau factor yang lainnya tetapi dari bagaimana barang tersebut memberi manfaat bagi kita.


1.2 Latar belakang usaha

Alasan mengembangkan usaha tersebut, usaha FEBRINA yang berlokasi di Bandung ini, asal muasalnya hanyalah coba-coba untuk belajar berbisnis, tetapi karena dengan seiring waktu dan kualitas yang diberikan oleh usahaa sepatu FEBRINA dari hari ke hari menjadi meningkat, para costumer sudah mempercayai kualitas sepatu ini.
Berhubung dengan di Bandung terkenal sepatu cibaduyut jadi kebanyakan orang-orang disana mengembangkan jiwa bisnis mereka dalam hal ini, sepatu-sepatu dari bandung sudah banyak terkenal di pasaran akan tetapi sangat di sayangkan mereka tidak berani memakai merk mereka, sepatu hasil karya mereka dijual kepada perusahaan yang mempunyai nama brand yang terkenal supaya cepat laku di pasaran, seperti halnya perusahaan sepatu FEBRINA, hasil karya FEBRINA ini dibeli oleh perusahaan yang mempunyai brand terkenal, sehingga dari hari penjualannya meningkat.


1.3 Batasan penelitian

Pembuatan penelitian ini memiliki batasan-batasan yang sangat luas, oleh karena itu perlu batasan yang digunakan yaitu:
1. Analisis UMKM ini berdasarkan penelitian langsung dari objek
2. Penelitan ini untuk tugas MK pengantar ekonomi pembangunan

1.4 Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan penelitian adalah untuk memberi pengetahuan,yang di harapkan dapat memberi ilmu dan tips juga bagi semua akan tentang sandal yang di pakai untuk sehari-hari, yang tidak usah mahal, ber merk tetapi yang penting barang tersebut memberikan manfaat buat kita lebih.

1.5 Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam ini, metode interview secara langsung kepada pihak yang mempunyai perusahaan ini,untuk mendapatkan data yang relevan.





BAB I
ASPEK KELEMBAGAAN


2.1 Sejarah perusahaan

Pada tahun 2006 perusahaan yang bernama FEBRINA yang berlokasi di jalan kopo gang gagak handoko no 8 bandung ini merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan sandal dimana dia membeli barang dan mengolahnya kembali untuk di jual.
Sebelum bergerak di bidang pembuatan sandal ini pemilik usaha FEBRINA yaitu Bapak Faizal sumantri umur 37 tahun pernah bekerja di salah satu perusahaan, dan akhirnya bisa seperti ini, awal mulanya saudaranya Bapak faizal ini bekerja di tempat pembuatan sepatu, dan pada waktu itu mau menjelang idul fitri order an sepatu sangatlah banyak sehingga saudara Bapak faizal ini tidak ada tempat untuk membuat sepatu pesanan konsumen, waktu itu saudara Bapak faizal ini ketemu Bapak faizal dan join untuk menyewa tempat Bapak faizal untuk di jadikan sementara tempat pembuatan sepatu dan ketika itu idul fitri orderan sudah tidak ada saudara Bapak faizal sudah tidak menyewa tempat Bapak faizal ini, tidal lama berfikir Bapak faizal ini tertarik akan pembuatan sepatu, awal dengan modal sendiri senilai Rp 3.000.000,- , Bapak faizal modal tekad yang kuat dan berani mengambil resiko akhirnya Bapak faizal memulai usahanya dengan modal yang seadanya, dan modal tersebut di belikan bahan-bahan baku, peralatan dan mencari karyawan yang ahli di bidang pembuatan sandal.

2.2 Kelembagaan
Usaha yang bernama FEBRINA belum mempunyai sertifikat pengesahan pendirian usaha karena baru memulai usaha 3 tahun yang lalu, dan usahanya belum berkembang dengan pesat tetapi menurut pemilik perusahaan perusahaannya akan segera di sertifikat agar lebih baik.


2.3 Tujuan perusahaan

Adapun tujuan dari perusahaan ini adalah awal mula dari ke ingin ketahuan tentang berbisnis dan akhirnya sampai sekarang sampai bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain dan juga melestarikan budaya orang bandung tentang pembuatan sepatu karena tidak dipungkiri di bandung banyak perusahaan sepatu yang asli di produksi di bandung dan di jual sampai ke luar bandung
Permintaan akan sepatu hasil karya orang-orang bandung sangat banyak diminati oleh para costumer, karena bisa jadi kerana kualitas yang baik dibanding dengan produk yang lain.
Untuk itu perusahaan FEBRINA akan terus mengembangkan perusahaan ini di karenakan selain memenuhi permintaan costumer tetapi untuk meningkatkan lapangan pekerjaan untuk orang yang belum mempunyai pekerjaan. Karena penduduk orang bandung hampir sama padatnya dengan kota Jakarta.


2.4 Informasi usaha

Usaha FEBRINA ini bergerak dalam bidang manufaktur yaitu membeli bahan baku,mengolahnya sampai menjadi barang jadi dan menjulanya kepada costumer, sepatu FEBRINA kebanyakannya memproduksi sandal dan sepatu wanita,untuk sepatu laki-laki hanyalah sedikit, untuk bahan baku, bahan baku sandal dan sepatu ini bisa dari wilayah bandung atau dari daerah luar bandung. Ciri dari perusahaan ini adalah memberikan kualitas yang baik untuk para costumer agar senantisa di percaya dan juga ingin mendapatkan keuntungan , dengan bertujuan untuk mengembang potensi di daerah bandung tersebut dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain dan harapan perusahaan FEBRINA mampu bersaing dengan produk-produk unggulan lain dan selalu bisa bersaing untuk ke depannya yang mengikuti perkembangan zaman.


BAB II
DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN


Dalam menggambarkan bagaimana usaha ini, penulis akan memberikan informasi umum perusahaan, data informasi perusahaan sebagai berikut:
a.Nama dan lamat perusahaan
Nama perusahaan : perusahaan manufacturing FEBRINA
Alamat perusahaan :Jl.kopo gang gagak handoko no 8 bandung

b. Nama dan alamat penanggung jawab perusahaan
Nama pemilik usaha : Bpk Faizal sumantri
Alamat pemilik usaha : tidak dicantumkan secara mendetail


c.Bentuk perusahaan
Bentuk perusahaan ini milik perorangan dan di kembangkan oleh sendiri oleh pemilik, dan untuk menjalankan usaha ini awal mula modalnya adalah modal sendiri, untuk semua tanggung jawab perusahaan masih dipertanggung jawabkan oleh pemilik yang belum sepenuhnya di dalam ada struktur organisasi yang mendetail.


d. Bidang usaha
Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dujual/ perusahaan manufaktur, dalam bidang usaha ini untuk penjualan barang sistemnya ada 2, yaitu borongan ada juga menjual per unit dan mempunyai nilai harga minimal Rp 50.000,- dan harga maksimal tidak ditentukan karena harganya bisa berubah-rubah.


e.Kebutuhan dalam tenaga kerja
perusahaan FEBRINA ini membutuhkan tenaga kerja 10 orang, yang setiap hari senin sampai sabtu masuk kerja dari jam 08.00 pagi sampai 17.00. dengan jumlah 10 ini para karyawan mempunyai tugas masing-masing diantaranya adalah 5 tukang sol untuk menjahit sepatu, 3 tukang pemuka dalam sepatu atau sandal dan 2 lagi tukang pembersih sepatu atau sandal yang sudah jadi dan siap untuk packing.
Untuk masalah dalam pembagian manajemen atau tugas sekretaris dan akuntansi belum ada, jadi di perusahaan ini sistemnya pemilik yang langsung menjual barang dan membeli bahan baku untuk produksi lagi. Dalam perusahaan ini hasil produksinya lebih banyak di jual ke agen dari pada menjual sendiri ke pasaran, penjualannya per kodi dalam harga satuan kodi jadi 1 kodi ada yang di hargai 800 rb dan 1 juta tergantung barangnya.
Dan yang 10 karyawan itu khusus dalam pembuatan produk.
Untuk masalah upah, upahnya borngan jadi system dapat menyelesaikan 1 pasang sepatu atau sandal upahnya Rp 6.000,- dan dalam 1 hari bisa menghasilkan 5 pasang sepatu atau sandal dan hasil kerja dari hari senin sampai sabtu bisa menghasilkan 30 pasang sepatu atau sandal.
Di dalam perusahaan ini pemilik bertanggung jawab sepenuhnya dalam kegiatan produksi dan tanggung jawab yang lain-lainnya yang menyangkut kegiatan perusahaan.
f. Kelebihan produk dan usahanya
Usaha FEBRINA ini yakin bisa memberikan kelebihan produk pada barang hasil mereka, hasil sandal atau sepatu FEBRINA ini dalam pembuatan sangat di perhatikan kualitas dari mulai sepatu atau sandalnya di sol dahulu tidak hanya di lem saja, supaya kekuatan dari produk ini tidak mudah rusak, coraknya pun sangat di perhatikan, dalam corak sandal atau sepatunya mengikuti trend masa kini sehingga mampu bersaing dengan produk lain.



BAB III
TARGET PEMASARAN

Hasil analisis pasar
a. strategi pasar
dalam strategi pasar ini perusahaan mempunyai 2 cara penjualan. Yang pertama menjual langsung ke pasaran dan dalam menjual langsung kepasaran mempunyai dua arti yaitu ada yang langsung di jual langsung ke costumer tanpa si costumer memesan dulu dan ada juga lewat perantara,pertama dia memesan dulu ingin seperti apa di buatkan sepatunya dan coraknyaa seperti apa baru di jual dan penjualan kepada pemborong atau agen


b. situasi pesaing
Dalam pembuatan sepatu ini banyak pesaing selain di bandung banyak yang memproduksi barang yang sama tetapi dalam perusahaan ini penjualannya lebih mengutamakan ke penyalur atau di jual kepada agen sehingga tidak perlu khawatir dengan pesaing karena mempunyai pelanggan pembeli.


c.Target pemasaran
Untuk target pemasaran direncanakan tidak hanya pulau jawa,Sumatra dan Kalimantan tetapi mempunyai ke inginan memasarkan sampai ke mancanegara, dan untuk saat ini sepatu atau sandal FEBRINA sudah masuk wilayah Sumatra dan Kalimantan untuk di daerah local seperti pulau jawa sudah paling pertama dalam memasarkan produk ini.



d. kendala dalam perusahaan
Dalam setiap perusahaan pastinya di hadapi dengan kendala-kendala, dalam perusahaan ini ada kendala-kendala yang sering di hadapi yaitu :
- dalam factor pengetahuan dalam berbisnis masih minim
- para karyawan yang masih belum mempunyai potensi yang selalu bisa mengikuti trend pasar
- dalam modal kadangkala kurang
- pengetahuan karyawan yang minim
- permintaan dari pasar yang tidak menentu kadang banyak dan kadangkala sedikit, jadi membuat hambatan dalam memproduksi barang ini
- bahan baku kadangkala sulit untuk di dapat
- kerusakan pada peralatan
- jumlah pesaing
- kurangnya ahli dalam memasarkan jadi masih ragu-ragu
- kurangya peralatan dalam teknologi baru dan canggih, jadi dalam perusahaan ini masih banyak menggunakan tenaga manusia masih manual yang terbatas dan menghasilkan produknya pun tidak sebanyak dengan memakai mesin yang otomatis


Alternatif untuk mengatasi kendala ini:
- perusahaan akan terus memotifasi karyawan supaya lebih giat dalam menghasilkan produk
- perubahan-perubahan dalam infrastruktur dari dalam perusahaan
- menambah uang modal untuk kemajuan usaha
- perawatan peralatan supaya tidak mudah rusak
- mengutamakan kepuasan pelanggan
- memaksimalkan dalam memasarkan produk
- menambah kualitas produk supaya lebih baik
- memperluas wilayah pemasaran
- mencari koneksi untuk pencarian bahan baku yang kadangkala sulit di dapat

e. pengembangan usaha
Untuk pengembangan usaha ini perusahaan dapat melakukan:
- meningkatkan lagi kualitas produk
- penjualan tidak hanya ke agen tapi bisa mencoba lebih banyak lagi menjual langsung kepada costumer, promosi di tekankan dan pemasaran yang luas.
- meningkatkan pelayanan kepada costumer



BAB IV
RENCANA PRODUKSI


a. Analisis lokasi usaha
Perusahaan FEBRINA ini dalam lokasi produksi sangat strategis, dimana berlokasi di bandung yang jalur akses penjualan bisa kemana-mana karena di bandung bisa dekat pemasaran ke Jakarta dan kota-kota yang lainnya berdekatan akses ke bandung untuk itu bisa keluar masuk yang di harapkan dengan seperti ini perusahaan bisa meningkat dan berkembang pesat karena untuk bisa meningkatnya suatu perusahaan factor utamanya bisa dalam lokasi perusahaan, apakah si perusahaan ini dekat dengan pasar dan para pembeli,yang bisa mendapatkan barang tersebut dengan mudah tanpa harus bersusah payah dahulu untuk mendapatkan barang tersebut, jadi dengan hal ini perusahaan sangat sensitive dengan lokasi usaha dan jangkauan para pembeli. Untuk itu selain pemilik bertempat tinggal di bandung,juga mempunyai perusahaan yang didirikan di bandung diharapkan bisa mencapai hasil yang maksimal dan terus bisa bersosialisasi di masa yang akan dating.

b. Bahan baku produksi
- bahan baku
1. tekson
2. bahan imitasi
3. bahan dasar
4. satiber

- peralatan atau perlengkapan
1. mesin jahit
2. cetakan kayu untuk sandal atau sepatu
3. jarum untuk men sol


BAB V
MANAJEMEN KEUANGAN

Sebetulnya dalam usaha ini belum ada pencatatan yang efektif dikarenakan usaha ini masih kecil dan belum ada karyawan yang benar-benar bekerja dalam keuangan di usaha ini, berhubung perusahaan ini masih dalam bentuk usaha kecil bukan perusahaan besar jadi pencatatan pun masih belum benar-benar baik, di bawah ini ada perhitungan perputaran uang yang keluar dan masuk ke usaha FEBRINA ini, dan juga dalam pencatatan keuangan ini penulis yang mengembangkan bagaimana siklusnya, dari sumber informasi yang di dapat dari usaha FEBRINA ini sangatlah sedikit dan terbatas. Untuk itu dalam penulisan atau alur perputaran uang dalam perusahaan belum sempurna dalam pengerjaannya.
Untuk informasi lebih lanjut bisa dilihat bagaimana uang yang dikeluarkan usaha ini dan bagaimana pula masuknya uang ini ke dalam usaha dan laba yang diperoleh perbulan.

Perhitungan

a. awal mula usaha ini dengan uang Rp 3000.000,-
- pembiayaan peralatan
• Mesin jahit biasa 2 Rp 2000.000,-
• Cetakan kayu perpasang Rp 35000 x 6 pasang Rp 210.000,-
• Biaya onkos angkut barang Rp. 200.000
• biaya listrik,air dan telepon Rp. 64.000
Rp 2.474.000,-





-bahan baku pertama
• Tekson
- tipis Rp 27.000,-
- tebal Rp 34.000,-
• Bahan imitasi Rp 60.000,-
• Satiber Rp 45.000,- +
Rp 166.000,-

- upah tenaga kerja
• Upah tenaga kerja 10*6 pasang*6000 Rp.360.000,-total Rp.3.000.000,-
.


- perhitungan penjualan di bulan pertama
 dalam 1 hari usaha FEBRINA bisa menghasilkan sepatu atau sandal 6 pasang dan dalam 1 orientasi kerja bisa menghasilkan 36 pasang,dalam 1 bulan bisa menghasilkan 144 sepasang ssepatu atau sandal, dengan rincian biaya per 1 bulan sebagai berikut:


• 1 hari = 6 pasang
• 1 minggu =36 pasang
• 1 bulan =144 pasang


 Rincian pembiayaan dalaam 1 bulan
• 1 tekson untuk 20 pasang sepatu untuk 144 sepatu menghabiskan 8 tekson campuran antara tekson tebal dan tipis
- harga tekson tebal+tekson tipis Rp.61000x 8=488.000
- bahan imitasi Rp60000x15=900.000
- satiber Rp45000x15=675.000
-upah Rp6000x6x24=864.000
Jumlah total Rp.2.927.000

 hasil penjualan perbulan dari 144 pasang sepatu atau sandal adalah
144:24x800.0000=4800.000
Mencari laba perbulan adalah jumlah penjualan perbulan-pembiayaan perbulan
4.800.000-2.927.000=1.873.000



BAB VI
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pada usaha ini dari awal sampai sekarang di butuhkan tenaga kerja 10 orang, dimana di 10 orang ini terjun langsung dalam pembuatan sepatu bukan dalam memasarkan dan administrasi atau yang lain-lainnya. Di dalam usaha ini pemilik ingin memberikan kualitas yang efektif dan efisian supaya pelanggan merasa puas dengan barang yang di jual atau dihasilkan dari usaha FEBRINA ini.
Dalam siklus keuangan usaha ini belum mempunyai karyawan yang bisa me manaj bagaimana uang keluar masuk ke dalam perusahaan, jadi untuk pengeloloaan uang di pegang sepenuhnya oleh pemilik perusahaan dan pemilik pun yang terjun langsung dalam pembelian bahan baku,peralatan untuk kelancaran di dalam usaha ini dan juga usaha ini belum mempunyai sertifikat usaha,yang mana seharusnya di dalam perusahaan si perusahaan tersebut harus mempunyai akta izin usaha.
Dalam usaha ini juga banyak kendala yang dihadapi oleh perusahaan dari hal-hal kecil atau hal-hal yang biasa sampai hal yang rumit.
Di dalam usaha seorang wirausaha harus kuat dengan adanya jatuh bangun usaha, dan tidak mudah putus asa, dalam usaha ini juga Bapak Faizal sering mendapatkan kendala yang benar-benar membuat beliau harus terus bertekad dan berjuang untuk dapat menjalankan usaha ini.
Untuk permasalahan bagaimana pembuatan sepatu, Bapak faizal tidak menggambarkan secara mendetail sehingga penulis kesulitan menggambarkan bagaimana siklus pembuatan sepatu seperti apa dan juga di dalam bahan-bahan produksi mungkin saja belum ada yang tersebutkan . jadi penulis menulis ini benar-benar dengan data seadanya,tidak dikurang-kurangi atau dilebih-lebihkan.






Saran
Usaha ini di harapkan lebih bisa melengkapi dalam struktur organisasi dan data keuangan yang keluar masuk perusahaan karena sampai saat ini belum ada dan mempunyai tenaga ahli dalam bidang-bidang seperti pemasaran,keuangan dan lain sebagainya.
Juga di usaha ini di harapkan sudah bisa mempunyai sertifikat usaha karena sekarang ini belum mempunyai surat-surat usaha.
Untuk kualitas barang bisa di tingkatkan lagi untuk usaha pemula seperi ini sudah baik dengan bisa menghasilkan produk dan langsung dapat diterima oleh masyarakat dan masyarakat percaya akan produk dan kualitas barang ini.

Rabu, 11 November 2009

Rangkuman Bab 7 Pengantar Ekonomi Pembangunan

A.Perubahan berbagai sector

Pada hakekatnya, pembangunan adalah pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan prasarana dan sarana dilakukan hanya untuk menunjang kegiatan manusia dalam pembangunan. Karena pembangunan yang berlangsung selama beberapa dekade sesudah Perang Duni-II tidak berpusat pada manusia, maka itu pembangunan tersebut belum mampu meningkatkan tingkat hidup dari kaum miskin dihampir semua tempat dipermukaan bumi ini. Tanpa pengembangan kemampuan, kaum miskin tidak mungkin dapat mengambil manfaat dari prasarana, sarana dan fasilitas yang disediakan..

Pembangunan bertujuan untuk mewujudkan masa depan manusia yang lebih baik daripada sebelumnya. Karena itu pembangunan merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus dan selalu meningkat dari hari kehari.

Pembangunan berlangsung dalam masyarakat yang selalu berubah. Dalam hal ini, pembangunan tidak hanya menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam masyarakat yang berubah itu, tetapi juga berperan untuk melakukan perubahan atau mengarahkan perubahan tersebut. Untuk itu, instrumen strategi yang dipakai harus sesuai dengan kelompok sasaran (target group) dan strategi induk yang dipilih

Mengingat pembangunan sebagai proses perubahan yang berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dimasa depan, ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan. Pertama, pembangunan itu berorintasi kemasa depan (future oriented).

Artinya, tujuan pembangunan yang akan dicapai melalui proses kegiatan pembangunan bukan untuk mewujudkan kondisi masa lampau dimasa depan. Tetapi, seperti sudah disebutkan terdahulu, suatu kondisi yang lebih baik dan lebih disukai dari kondisi yang ada pada waktu sekarang dan pada waktu yang lampau. Boleh jadi, kondisi itu ada persamaan secara prinsip dengan kondisi masa lampau, tetapi bukan kondisi masa lampau itu sendiri. Kedua, kondisi dimasa depan itu penuh ketidak pastian (uncertainty) yang timbul sebagai akibat dari pengaruh berbagai faktor yang mungkin dapat terjadi. Pengaruh-pengaruh itu boleh jadi sebagian dapat diprakirakan berdasarkan
perkembangan kemajuan atau kecenderungan perubahan pada masa sekarang. Sebagian lain boleh jadi tidak dapat diprakirakan, karena sebab dari perubahan itu belum dapat atau tidak mampu diidentifikasi. Ketiga, dalam lingkungan masyarakat, proses kegiatan pembangunan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi (faktor internal) mapun yang berasal dari luar organisasi (faktor eksternal). Yang termasuk dalam faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi adalah kekuatan dan kelemahan. Ini dapat dipahami karena setiap organisasi mempunyai kekuatan atau kelebihan dan kelemahan atau kekurangan. Karena itu, disatu pihak, setiap organisasi harus dapat memelihara, mengembangkan dan memanfaatkan kekuatan yang ada. Dilain pihak, harus dapat mengurangi atau menghilangkan kelemahan-kelemahannya.

Sementara yang termasuk faktor-faktor dari luar organisasi adalah kesempatan (peluang) dan tantangan (tekanan). Proses pembangunan menguntungkan kalau terhadap kesempatan yang terbuka terdapat kekuatan atau kemampuan untuk memanfaatkannya. Tetapi kesempatan yang terbuka tidak ada gunanya, kalau kesempatan itu berhadapan dengan kelemahan atau ketidak-mampuan. Karena itu diperlukan keterbukaan untuk menerima masukan dan saran serta upaya untuk terus menerus meingidentifikasi dan mengatasi kelemahan yang terdapat pada setiap organisasi. Jangan menunggu sampai terjadinya kegagalan karena adanya kelemahan yang diabaikan atau karena tidak teridentifikasi.

Lebih jauh dari itu semua, hubungan antara strategi pembangunan dengan lingkungan tidak berlangsung searah. Tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi proses pembangunan, tetapi juga sebaliknya. Proses pembangunan tidak hanya menyesuaikan diri dan bergerak dengan memanfaatkan perubahan lingkungan, tetapi juga melakukan perubahan terhadap lingkungan. Dengan demikian proses pembangunan itu bukan hanya dipengaruhi, tetapi juga mempengaruhi lingkungan.

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana melakukan perubahan terhadap lingkungan? Dalam melakukan perubahan lingkungan perlu diperhatikan keterkaitan antar tiga unsur. Pertama, lingkungan internal yang didalamnya sekurang- kurangnya terdapat kekuatan dan kelemahan, dan lingkungan eksternal yang antara lain mengandung kesempatan dan tantangan. Kedua, institusi atau kelompok masyarakat. Didalamnya terdapat struktur organisasi, komposisi antar unmsur dan proses. Ketiga, strategi pembangunan itu sendiri, yang secara singkat dapat disebutkan mengandung sasaran dan instrument strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan. Tujuan akhir dapat dicapai dengan terlebih dahulu mencapai sasaran antara atau target. Baik itu berupa individu sebagai bagian dari maasyarakat, atau kelompok / masyarakat secara menyeluruh (Lauer, 1982: 335 –356)

Ada dua macam target atau kelompok sasaran dari pembangunan, yakni 1.Individu. Yang perlu diingat, bahwa target individu atau perorangan itu juga sebenarnya tidak terlepas dari kelompok atau masyarakat. Sudah dipahami, individu merupakan bagian dari kelompok. Karena itu maka target individu dimaksudkan sebagai sasaran-antara untuk mewujudkan perubahan kelompok atau msyarakat secara menyeluruh. Contoh dari target ini dapat dilihat pada pembangunan ekonomi rakyat. Secara individual perubahan dilakukan pada masing-masing individu, untuk kemudian secara berantai diharapkan terjadi perubahan secara menyeluruh dalam masyarakat. Perubahan yang bersifat individu lebih berhubungan dengan psikologi sosial dan pendidikan. Sebab itu strategi perubahan pada target individu memilih pendidikan sebagai strategi induk. Melalui pendidikan diharapkan secara individu rakyat menjadi lebih mampu untuk bekerja lebih baik pada posisi yang relatif lebih baik. Selanjutnya baru diikuti dengan strategi pengadaan sarana dan prasarana serta berbagai fasilitas yang diperlukan. Pendekatan yang dipakai disini adalah model pembangunan yang berpusat pada manusia. Manusia sebagai subyek pembangunan yang harus lebih didahulukan. Semua prasarana , sarana dan fasilitas lain untuk menunjang manusia. Bukan sebaliknya.

2.Kelompok. Dilihat sebagai kelompok atau institusi sebagai sasaran, strategi pembangunan diarahkan pada perubahan komposisi, struktur dan proses. Perubahan komposisi besarnya kredit yang diberikan akan memberi pengaruh pada perubahan kegiatan ekonomi dari masing-masing sektor atau bidang. Besar kecilnya prioritas pembangunan antar sektor juga dapat dilihat pada komposisi anggaran dari sektor-sektor tersebut dalam APBN atau APBD. Sementara perubahan struktur organisasi atau struktur sosial mempunyai pengaruh pada kegiatan dan mobilitas dalam masyarakat. Masyarakat yang feodalistis dengan struktur sosial yang kaku menghambat perkembangan, sedangkan masyarakat yang demokratis membuka peluang untuk lebih kreatif. Perubahan proses atau prosedur mempengaruhi kegiatan masyarakat. Ini dapat dilihat pada upaya-upaya untuk memperpendek birokrasi pelayanan dalam berbagai bidang seperti dalam pelayanan kesehatan, impor dan ekspor, pengurusan kredit usaha kecil dan menengah. Selanjutnya instrumen strategi yang dipilih disesuaikan dengan kelompok-sasaran (target) dan strategi induk yang diambil.

B.Perubahan stuktur penggunaan tenaga kerja

Suatu negara yang mengalami perkembangan ekonomi biasanya disertai dengan perubahan komposisi dari sektor- sektor yang ada. Dari perhitungan sektorsektor tersebut kondisi struktur ekonomi suatu negara atau daerah dapat ditentukan. Suatu daerah dikatakan daerah agraris bila peran sektor pertanian dominan dalam PDRBnya sebaliknya sutau daerah dikatakan sebagai daerah industri jika yang lebih dominan adalah sektor industrinya. Perubahan struktur ekonomi juga akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor yang ada. Seperti halnya kontribusi sektoral terhadap PDRB nampaknya penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian secara perlahan mulai menurun sementara itu penyerapan tenaga kerja di sektor industri maupun jasa mengalami peningkatan

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan saat ini mempunyai dampak pada struktur ekonomi, terjadi perubahan struktural yang menyertai proses industrialisasi. Perubahan struktur ekonomi juga akan berdampak pada spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah. Spesialisasi sektoral dengan nmenggunakan perhitungan LQ menunjukkan bahwa secara sektoral hanya sektor perdagangan , hotel, restoran dan jasa yang merupakan sektor basis untuk daerah kota sedangkan untuk daerah kabupaten adalah sektor pertanian dilihat dari pernyerapan tenaga kerjanya. Sedangkan Fungsi Spesialisasi sektoral dengan menggunakan Indeks Wilkinson menunjukkan bahwa untuk daerah kota sektor industri, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa yang merupakan sektor yang dominan sedangkan untuk daerah kabupaten sektor pertanian, industri, jasa yang dominan. Spesialisasi wilayah dengan menggunakan indikator indeks spesialisasi regional menunjukkan bahwa perubahan struktur menyebabkan kota dan kabupaten kurang terspesialisasi.


Dari hasil analisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling telah membuktikan bahwa perubahan struktur ekonomi berpengaruh terhadap spesialisasi sektoral dan spesialisasi wilayah serta struktur penyerapan tenaga kerja sektoral di Jawa Timur. Hanya saja secara keseluruhan perubahan struktur yang ada berjalan secara tidak sehat artinya pola yang berlaku tidak mengikuti aturan klasik. Perubahan struktutr ekonomi tidak sejalan dengan perubahan penyerapan tenaga kerjanya. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerja yang ada di Jawa Timur cukup besar jumlahnya dan setiap tahun selalu meningkat baik karena faktor demografis maupun mobilitas. Disamping itu skill yang dimiliki nampaknya tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada.

Adanya perubahan struktural yang tidak sehat ternyata berdampak pada perekonomiannya yaitu semakin banyaknya penggangguran struktural yang terjadi yaitu pengangguran yang disebabkan karena adanya perubahan struktural. Karenanya untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pendekatan pembangunan sektoral dan wilayah. Dengan menggunakan pendekatan pembangunan tersebut untuk memacu pertumbuhan daerah hendaknya kebijakan pembangunan harus sesuai dengan kondisi dan potensi daerah. Sepanjang pemerintah belum mampu mengatasi masalah-masakah struktural, perekonomian tidak akan tumbuh dengan sehat. Untuk itu perencanaan pembangunan hendaknya diprioritaskan pada sektor non basis yang masih lemah baik di daerah kota maupun kabupaten yang masih tertinggal.

C.Perubahan struktur sector industri dan jasa

Perubahan struktural dalam suatu perekonomian yang secara sederhana dapat dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing sector terhadap pendapatan nasional atau regional. Dari sumbangan masing-masing sector tersebut, maka perekonomian dibagai menjadi tiga struktur, yaitu perekonomian dengan struktur Primer atau agraris, perekonomian dengan struktur sekunder atau industri dan perekonomian dengan struktur tersier atau jasa.

Transformasi struktural sendiri merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana masing-masing perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya transformasi yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri.

Sumbangan sektor primer terhadap Produk Domestik pada tahun 1997 sebesar 18,24 persen, tahun 1998 sebesar 22,1 persen dan pada tahun 1999 sebesar 27,43. Dari data tersebut, menggambarkan bahwa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sumbangan sektor primer justru mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor primer masih memberikan kontribusi yang cukup besar dalam Produk Domestik Regional Bruto
Sumbangan sektor sekunder terhadap Produk Domestik Regional Bruto pada tahun 1997 sebesar 38,16 persen, tahun 1998 35,11 dan pada tahun 1999 sebesar 33,89. Dari data tersebut, menjelaskan bahwa pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia sumbangan sektor sekunder terhadap Produk Domestik Regional Bruto mengalami penurunan terus.Hal ini menunjukkan, bahwa sektor sekunder mengalami dampak yang negatif akibat krisis ekonomi.

Demikian juga halnya dengan sektor tersier yang mengalami sumbangan yang menurun terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur, yaiti pada tahun 1997 sebesar 43,50 persen, tahun 1998 turun menjadi 42,72 persen dan tahun 1998 sebesar 42,64 persen.

Secara keseluruhan, selama krisis ekonomi terjadi, maka sektor yang paling diuntungkan adalah sektor primer yang mengalami kenaikan sumbangannya terhadap Produk Domestik Regional Bruto sebaliknya sektor sekunder dan sektor tersier mengalami penurunan.
Penurunan kontribusi sektoral disebabkan oleh kenaikan secara relatif lebih cepat dari kontribusi sektor tertentu dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor spesifik ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dimana ada dua penyebab utama, yaitu :
Pertama, kenaikan produksi minyak dan gas bumi masih relatif kecil, kedua, produksi barang-barang galian secara terus menerus turun, hal ini sesuai dengan peraturan Pemerintah, yang membatasi kegiatan penggalian batu dan pasir, khususnya untuk daerah-daerah tertentu yang dianggap sudah mulai rawan bencana.

D. Perubahan struktur industri menurut analisis Chenery

Dalam kelompok teori pertumbuhan ini, terdapat pandangan penting yang dianut oleh banyak pemikir pembangunan, yaitu teori mengenai tahapan pertumbuhan. Dua di antaranya yang penting adalah dari Rostow (1960) dan Chenery-Syrquin (1975). Menurut Rostow, transformasi dari negara yang terkebelakang menjadi negara maju dapat dijelaskan melalui suatu urutan tingkatan atau tahap pembangunan yang dilalui oleh semua negara. Rostow mengemukakan lima tahap yang dilalui oleh suatu negara dalam proses pembangunannya, yaitu tahap traditional society, preconditions for growth, the take-off, the drive to maturity, dan the age of high mass consumption. Sedangkan menurut pemikiran Chenery-Syrquin (1975), yang merupakan pengembangan pemikiran dari Clark dan Kuznets, perkembangan perekonomian akan mengalami suatu transformasi (konsumsi, produksi dan lapangan kerja), dari perekonomian yang didominasi sektor pertanian menjadi didominasi oleh sektor industri dan jasa


E.Perubahan struktur perekonomian negara berkembang

Dewasa ini banyak sekali perekonomian di Negara berkembang mengalami perubahan dari mulai sector ekonomi,industri, politik.
Dalam perekonomian di Negara berkembang ,banyak hal yang harus di perhatikan untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam pemerintahan yang sedang berkembang biasanya masyarakat dikenalkan dengan produk-produk dalam negeri/ produk buatan local,supaya masyarakat akan mengerti dan mencintai produk buatan orang-orang local.
Dengan adanya kinerja seperti itu perekonomian Negara berkembang akan mengalami perubahan yang lebih baik,untuk membantu infrastruktur pemerintah, dalam hal ini juga pemerintah ikut terjun langsung dalam mengupayakan perekonomian lebih baik, selain dengan memperkenalkan produk local pemerintah juga menggalakan pendidikan local dengan kemampuan tenaga pengajar dari dalam yang berkualitas, untuk mengalami perubahan dalam sector ekonomi banyak hal yang bisa dilakukan oleh Negara berkembang, dari memperkenalkan budaya local, mencintai produk sendiri,cinta akan tanah air, bersatunya kesatuan bangsa untuk mencapai tujuan di masa yang akan dating dengan lebih baik.